• PENTINGKAH MEMBACA GERAKAN LITERASI NTT?

    Mendiskusikan pendidikan NTT harus memberikan ruang penuh bagi gerakan literasi. Mengapa? Karena literasi memiliki daya dorong yang sangat kuat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, secara khusus di NTT.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

TOTALITAS CINTA; AKU DAN MASA DEPANKU”





Wahre Liebe Gleicht Dem Ring Der Hat Kein Ende . Cinta sejati itu seperti cincin tak berujung,  tidak ada habisnya. Demikian adagium indah dalam bahasa Jerman tentang cinta oleh RD. Fransiskus Amandus Ninu, (Romo Amanche) membuka ret-ret di hari kedua gelombang ketiga, (Jumat, 3/11/23).


“Masa depan tanpa cinta yang secara menyeluruh; usaha, komitmen, dan pengorbanan adalah sebuah kesian-siaan. Yesus dalam dalam injil Markus . 12, tentang “Hukum Yang Terutama”, memaknai kasih kepada Allah, diri sendiri, dan orang lain sebagai yang terutama dari daripada cinta itu. Maka untuk membuktikan kesungguhan dalam cinta seseorang harus berusaha, berkomitmen dan rela berkorban untuk mencapai sebuah kebahagiaan", terang Romo Amanche.


Dalam kesempatan ret-ret di hari kedua ini, peserta ret-ret dengan antusias mendalami makna cinta itu dengan berbagai pertanyaan tentang apa itu cinta, siapa itu sahabat, dan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesama.


Sebanyak 98 peserta dibagi dalam kelompok-kelompok dan mendiskusikan materi yang disampaikan. Lalu mempresentasikanya dan kemudian dalam keheningan diri, tiap-tiap individu dalam kelompok merefleksikan hidupnya tentang diri dan masa depannya.


Ret- ret pada haikatnya adalah keheningan atau biasa diisitilahkan dengan “Silentium" . Maka para peserta ret-ret perlu menjaga keheningan diri untuk mencapai kedalaman imanya dan menemukan dirinya dan terus membangun hubungan dengan Tuhan sebagai “kasih” yang terindah yang bersemayam di dasar hati yang hening dan iman yang teguh, (Yofan Folo)

Share:

DI KEHENINGAN WISMA OE MAT HONIS



SMA Katolik Giovanni Kupang dalam mendukung program pemerintah yakni menguatkan pendidikan karakter, melaksanakan kegiatan ret-ret tahunan untuk siswa-siswi kelas XII. Minggu, 29 Oktober 2023 tepat pukul 13.30 WITA, sebanyak 109 siswa/i kelas (XII) SMA Katolik Giovanni menuju ke Wisma Oe Mat Honis Camplong (Biara Susteran Carolus Boromeus) Kab.Kupang,Nusa Tenggara Timur. 


Kegiatan ini bertemakan, "Aku dan Masa Depanku" diikuti oleh walikelas masing-masing, Bapak/Ibu Guru Pembina Osis dan Kesiswaan, disusul Kepala Sekolah SMA Katolik Giovanni Kupang bersama Narasumber (Pemateri) yakni, RD. Dr. Leonardus Mali dan Abdi Keraf, M.Si, M.Psi.


Berikut pembagian gelombang kelas yang telah diatur oleh pihak sekolah:

Gelombang pertama tanggal 29-31 Okober 2023 : XII Mipa 2,XII Ips 2,XII Ips 3 dan XII Ips 5

Gelombang kedua tanggal 31 Oktober-2 November 2023: XII Mipa 4,XII Mipa 3,XII Ips 4

Gelombang ketiga tanggal 2-4 November 2023 : XII Mipa 1,XII Mipa 5, XII Ips 1



Ketua Panitia ret-ret, Anselmus Abi, S.Ag ,menghimbau supaya peserta ret-ret harus taat dan mengikuti aturan-aturan selama ret-ret berlangsung sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).


Kepala sekolah SMA Katolik Giovanni Kupang, RD. Drs. Stefanus Mau,Pr mengatakan kegiatan ret-ret ini diharapkan dapat membawa banyak dampak positif bagi peserta didik. Supaya lebih menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. "Melalui kegiatan ini,sekolah mengharapkan peserta didik sudah dapat menentukan pilihan studi dan karir dengan bertanggungjawab", tegas Romo Stef.


Ret-ret merupakan program kerja sekolah yang dilaksanakan setiap tahun bagi siswa kelas XII SMA Katolik Giovanni Kupang. Karena kegiatan ini merupakan program kerja sekolah maka semua siswa kelas XII wajib mengikuti kegiatan ini. 


Kegiatan ini biasanya dilaksanakan menjelang pelaksanaan Ujian Akhir semester. Bagi angkatan 2023/2024 retret ini dilksanakan selama 7 hari yakni tanggal 29 Oktober-4 November 2023. (Yofan Folo).

Share:

JEJAK WAKTU

 SEGERA TERBIT





Judul Buku   : JEJAK WAKTU         

Genre            : Kumpulan PUisi

Penerbit         : Penerbit Indo Expose

Penulis          : Nethania P. Jonathan, dkk

ISBN              : -

Harga             : -


 

Jejak Waktu, dipilih sebagai judul buku ini. Sebab, waktu adalah nyanyian hari yang akan selalu mengingatkan kita akan gemuruh riuh kehidupan dan senyapnya relung kalbu ketika sedang dilanda duka. Begitupun, cinta pertama datang seiring kehadiran pertama kali di pintu kelas itu. Boleh saja meninggalkan kelas, tetapi tidak untuk senyum dan tangisan bersama teman-teman.


Jejak waktu menjadi judul reflektif untuk menggambarkan tiga prinsip penting dalam hidup seorang anak muda yaitu, kemanusiaan, religiusitas dan pendidikan. Para penulis muda dalam buku ini, mengungkapkan isi hati mereka tentang tiga prinsip tersebut. Tulisan mereka apa adanya, lahir dari situasi yang apa adanya dan berharap bisa mengungkapkan sesuatu dalam keadaan yang apa adanya.


Membaca tulisan ini, menyadarkan pembaca bahwa prinsip kemanusian tercermin dalam hati yang terus berkisah tentang uluran tangan yang saling meneguhkan dan membantu dalam untung dan malang. Begitupun, religiusitas membersitkan harapan yang tidak akan pernah luntur meskin ruang dan waktu terus terkikis oleh kepalsuan dan saling cemooh. Tidak lupa pula, sekolah, tempat cinta yang akan selalu membekas meskipun kenangan tergerus oleh kerapuhan ingatan.


Puisi-puisi dalam buku ini menjadi jejak waktu, yang tidak ingin dilupakan. Biarkan waktu menjadi catatan manis yang akan selalu mengingatkan dunia apa daun kering yang jatuh dalam keheningan. Waktu adalah jejak cinta yang selalu akan hidup dalam ruang sepi yang suatu saat nanti menjadi usang.

 


Share:

TO KILL A MOCKINGBIRD : ANTARA PRASANGKA DAN CINTA KASIH



Oleh: Reynard A.Koenunu




Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya, hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya”

- Atticus Finch

 

Sinopsis

Kehidupan Jeremy Finch dan Jean Louise Finch mengalami perubahan 1800 ketika ayahnya Atticus Finch, yang merupakan seorang pengacara membela dan mempertahankan kasus orang kulit hitam yang dituduh bersalah atas apa yang tidak dilakukannya.

Kisah ini ditulis oleh Harper Lee berlatar di negara bagian Alabama dan pada sebuah kota fiksi bernama Maycomb. Latar waktu peristiwa ini berlangsung pada dekade 1930an selama masa “Great Depresion” dimana terjadi keruntuhan ekonomi Amerika Serikat yang mengancam ekonomi seluruh dunia.

Novel ini memenangkan penghargaan paling bergengsi dalam sastra Amerika yakni “Pullitzer Prize” pada tahun 1961 dan dinominasikan sebagai novel terbaik abad-20. Novel ini dipublikasikan semasa pergerakan kemanusiaan oleh orang kulit hitam di Amerika Serikat yang menuntut kesetaraan hak-hak sipil dalam masyarakat Amerika yang kala itu bersikap rasis terhadap masyarakat kulit hitam. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BBC (British Broadcasting Company), buku “ To Kill A Mockingbird” menempati urutan ke 27 dari 100 buku yang mengubah dunia

Sang penulis Harper Lee, kemungkinan menggambarkan tokoh dalam cerita ini berdasarkan inspirasi keluarganya. Tokoh Atticus Finch dalam novel terinspirasi dari ayahnya, massa Colleman Lee yang juga merupakan seorang pengacara dimana ia sendiri pernah membela 2 orang kulit hitam yang yang dituduh melakukan pembunuhan.

Novel ini mengandung banyak makna simbolis yang ditemukan sepanjang kisah dalam buku ini. Novel ini menggambarkan dengan tegas dan jelas tentang prasangka yang hanya dapat dipatahkan dengan menunjukkan kasih sayang dari sudut pandang anak anak yang masih polos.

Buku ini begitu berpengaruh sehingga ketika dipublikasikan menggugah semangat para aktivis kemanusiaan yang memunculkan peristiwa bersejarah seperti “First Sitings” dan “Washington Parade” hingga akhirnya mengarah pada disahkannya Undang-Undang Hak Sipil pada 1964.

 

Kelebihan Buku

Buku ini menunjukkan dengan tegas tentang prasangka dan bagaimana prasangka itu seringkali mebutakan seorang manusai kalau tidak ada kasih sayang dalam pribadi seorang manusia itu. Prasangka yang ditunjukkan dapat mengakibatkan kerugian pada orang lain dan dapat berujung pada kematian.

Buku ini mengambil sudut pandang anak anak terhadap dunia yang dengan kejam mengedepankan prasangka terhadap sesuatu ketimbang pengamatan yang jeli terhadap alasan dibaliknya. Pada bagian ketika Atticus Finch membela terdakwa yang berkulit hitam di pengadilan, ia mengkritik pandangan bahwa “sesuatu yang tidak biasa dilakukan dan bertentangan dengan kebiasaan masa lalu yang itu salah”. Atticus sebagai figur ayah yang bijak mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa berbeda tidak berarti salah. Ini merupakan nilai nilai yang tidak lenkang oleh zaman.

Dari sudut pandang James dan Scout sendiri, mereka begitu polos dan rapuh, namun menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap sesama manusia yang terbukti mematahkan prasangka yang salah. Mereka serupa dengan burung “Mockingbird” yang menjadi simbol dari kerapuhan dan kepolosan, di mana burung ini tidak pernah merusak tanaman dan benda-benda lain, mereka hanya bersiul sepanjang hari di mana pun mereka berada, namun sangat rentan untuk diburu.

Buku ini mengajarkan kepada kita untuk untuk tidak mengedepankan prasangka ketimbang fakta. Karena prasangka kita terhadap orang lain dapat mengendurkan hubungan sosial kita. Hanya karena seseorang dalam msayarakat berbeda, bukan berarti mereka salah.

 

Kekurangan Buku

Buku ini ditulis pada periode di mana rasisme cukup signifikan, sehingga kita akan menemukan banyak istilah istilah yang merujuk pada rasisme. Juga di bagian akhir cerita, cara penulis mengakhir cerita agak sedikit rancu.

 

Kesimpulan

Tidak dapat dipungkiri bahwa To Kill A Mockingbird merupakan sebuah mahakarya dalam bidang sastra yang mengubah cara pandang dan cara pikir dunia terhadap sesuatu. Prasangka haruslah ditanggulangi oleh cinta kasih dan keadilan  agar tidak menimbulkan kerugian dalam masyarakat. Lebih dan kurang dari buku ini menunujukkan bahwa yang terbaik pun, masih punya kekurangan, akan tetapi bukan soal baik atau tidak, sempurna atau tidak, namun bagaimana dalam kekurangan itu kita belajar untuk menunjukkan kebenaran. Buku ini tidak hanya mengubah dunia dengan isinya, namun juga mengubah saya yang menulis resensi ini dengan segala isinya, sungguh luar biasa.


Share:

CINTA DAN ILMU



Oleh: Reynard A. Koenunu


"Ketika cinta itu dalam, banyak yang akan dicapai"

Shuici Suzuki, seorang komponis dan violinis Jepang mengutarakan bahwa dengan cinta, ia dapat mencapai banyak hal dalam kehidupannya yang menopang dia. 

 

Sekilas bila dilihat, cinta dan pengetahuan adalah 2 hal berbeda yang memiliki tanggapan yang berbeda pula. Namun, bagai oksigen dalam udara, demikian juga ilmu dan cinta. Meski berbeda namun keduanya satu dan tidak jarang pula "tidak disadari".

 

Tak jarang orang memberi pengertian yang berbeda terkait terminologi ilmu dan cinta. Keduanya dipandang tidak memiliki hubungan, dan seringkali keduanya dianggap bertentangan. Ini tak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar.

 

Cinta yang dimaksud lebih dari sekedar afeksi dan ketertarikan kepada lawan jenis, namun merupakan "stimulus" bagi manusia untuk mencari yang terbaik bagi dirinya. Kalau demikian, maka benarlah pernyataan Shuichi Suzuki tentang cinta. Cinta selalu menggerakkan manusia untuk melakukan apa yang dia cintai. 

 

Dalam hal ini, maka tentulah cinta pun menggerakkan manusia dalam upayanya menyelidiki dan mencari ilmu pengetahuan. Ia menjadi dasar yang penting bagi manusia. Bagaimana manusia akan mencapai ilmu pengetahuan tanpa mencintai proses menuju ilmu pengetahuan itu? 

 

Jika kita digerakkan oleh cinta dalam menjalankan sesuatu, maka kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang dicintai, karena cinta yang besar selalu membawa keajaiban. 

 

Maka, dalam setiap kehidupanmu, cintailah apa yang kau lakukan, sebab cintamu dapat membangun profesionalisme dalam dirimu dan menjadi fondasi yang kokoh untuk masa depan yang cerah.

 

*Reynard A. Koenunu adalah siswa kelas x SMA Katolik Giovanni Kupang


Share: