ANUGERAH MALAM

        



Oleh: Deswita Maharani Tamu Ina

                                 

Malam itu, indah.

Dipandang mata atau dirasakan hati , sama saja

Semuanya indah.


Entah mengapa aku menyebutnya demikian indah.


Tapi inilah yang aku rasakan

Adalah sunyi, gelap, dan damai. 


Dari sudut kolam itu, sesekali  aku mendengar 

Bunyi nyanyian katak dan jangkrik. Berisik, tapi berirama. Indah juga kendengaranya. 


Tidak seberisik mereka yang sibuk membuat panggung sandiwara di kota yang ramai itu.


Sama seperti pagi, siang, dan sore, malam juga adalah anugerah Tuhan.

 

Merasa capek karena terlalu lama menunggu dengan ketidakpastian. Terlalu kecewa dengan janji-janji manis. Bahkan sampai patah hati karena  jatuh terlalu dalam. 


Ya sudah dibawa santai saja. Larutkan semua rasa dan kenangan itu di dalam gelap malam. Biarkan saja hembusan angin malam membawa pergi dan hilang. 


Sebab Tuhan yang Mahatahu, tahu segalanya apa yang kau rasakan. Serahkanlah semua padaNya.


Malam juga adalah waktu di mana seseorang biasanya bermimpi. Entahlah apa yang diimpikan semoga kelak tercapai.


Tapi kalau mau mewujudkanya berusahalah untuk berjuang. Bukan hanya duduk santai berharap semua kan indah pada waktunya. Itu konyol dan aneh.


Mimpi itu mesti diwujudnyatakan. Jangan hanya bermimpi di atas mimpi.  Itu tak kan pernah berubah.


Malam itu romantis juga ya. Coba, lepaskan sejenak segala sesuatu di genggamanmu. Handphonemu atau buku yang kau baca itu. Semuanya, coba lepaskan dulu. Keluar dari di situ, dari kamarmu. Arahkanlah pandanganmu ke  langit malam. Tungguhlah beberapa saat. Ku yakin pasti ada sesuatu yang melintas di sana. Yang sering kau bilang itu bintang jatuh. 


SIMAK JUGA: 





Pejamkan matamu dan katakanlah:

Tuhan Mahacinta, terima kasih atas segala sesuatu yang Engkau berikan untukku. Nafas Hidup, tubuh, jiwa, harapan, kesempatan, waktu dan  semangat yang Engkau berikan hari ini. Malam ini aku melambungkan  puji dan syukur atas keindahan cintaMu yang luar biasa dalam hidupku. Jadikan aku pembawa damai dan berkat bagi sesamaku. Amin.


Malam itu adalah kesempatan untuk mencari damai dan ketenangan bersama Tuhan. Tak semua kondisi dan situasi dapat menjangkau ketenangan. Hanya malam hari saja yang barangkali membawamu dalam khusyuk doa dengan tenang dan damai.


Langit di malam hari yang terang benderang dengan bintang-bintangnya mengajarkan kita  bagaimana kita harus mampu bermimpi setinggi langit. 


Seperti kata bijak seseorang: 

"Gantunglah cita-cita mu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang".


Terima kasih malam, karena telah mengajarkanku bagaimana cara mewujudkankan sebuah mimpi. Dibalik kegelapanmu ada kekuatan dan harapan. Ada keajaiban dan cinta.


BIODATA PENULIS

Deswita Maharani Tamu Ina adalah seorang siswi kelas X, SMA Katolik Giovanni Kupang. Lahir di Sumba, 03 April 2007, umur 15 tahun. Hobinya membaca buku. Dikenal sebagai sosok yang cukup cerdas dan aktif dalam bidang literasi. Bercita-cita ingin menjadi seorang perawat. Alamat tinggal, asrama Susteran Ssps Kota Kupang.



 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar