SEJENAK KISAH





Oleh: Yashinta Rachmawati Barek Masan

SMA Katolik Giovanni Kupang

X B


Dia.

Yang hadir di bulan Juli.

Dia pulang ke kampung halamannya, setelah sekian lama merantau.

Kehadiran dirinya, membawa kecemburuan dan amarah yang sangat besar untukku.

Ketengilan dirinya ditutupi dengan sikap dingin.

Berusaha agar terlihat dewasa untuk semua orang.

Aku benci, aku benci dirinya.

Anak baru itu merebut posisiku.

Seharusnya aku berada di posisi itu!

Kamu anak baru, kamu belum mengenal apapun!


Pelan-pelan berdamai dengan diri sendiri..

Memulai dengan pendekatan kecil di 25 November 2022.

Menanyakan hal-hal kecil yang dia suka, mengunduh game kesukaannya di ponselku dan kita saling berbagi pengalaman.


Selama ini dia hanya seorang anak laki-laki yang selalu memasang muka datar dan dingin.

Baru kali ini, aku melihat dirinya tersenyum lebar dan mulai terbuka berbagi cerita denganku tanpa ragu-ragu.

Aku ikut tersenyum.

Mulai hari itu,hari-hari kita lewati bersama.

Selalu bersama, tak terpisahkan sedetikpun.

Mengitari lingkungan sekolah sambil menghirup udara khas Sanpio. Damai yang sebenarnya.


Di tempat lain sekalipun, dia masih memperhatikan ku.

Menjagaku dan tidak membiarkan aku bersedih.

Di Harnus, dia pergi meninggalkanku.

Aku pikir, dia tidak peduli dengan diriku lagi.

Sedih yang ku rasakan. Dia pergi bersama orang lain.

5 menit kemudian, dia datang kembali kepadaku dan duduk di sampingku sambil tersenyum menawarkan air putih.


Dia selalu menemaniku kemanapun aku pergi.

Dia selalu berada di sampingku saat menjalankan tugas.


Waktu aku sakit, dia memperhatikan ku. Menjagaku untuk sementara.

Waktu aku sedih, dia menghiburku sebisa mungkin untuk terus tersenyum.


Dia mulai menunjukkan kecerewetan nya di depanku.

Dia mulai tersenyum lebar.

Tidak seperti di awal pertemuan.Terlihat arogan dan dingin.

Lagu Chiquitita yang kita nyanyikan bersama, benar-benar menunjukkan dirimu orang yang begitu tulus dan sederhana.


Sebagai seorang manusia, aku tidak bisa membohongi diri.

Oh ya, kata pak guru, membohongi diri sendiri adalah dosa yang paling besar.

Ya..

Begitulah..

Tetapi hal itu juga membuatku tersadar, bahwa selama ini yang kau tunjukan, yang kau berikan, hanya sebatas alur manis yang menjadi pahit di awal Desember.

2 Desember..

Hancur hatiku untuk pertama kali seumur hidup.

Dia mencintai orang lain.

Katanya, dia menganggap ku sebagai kakaknya.

Dia meminta bantuanku untuk menyatakan perasaan kepada orang yang dia cinta. Sakit tak berdarah.


Bagaimana denganku?

Apakah aku salah menaruh perasaan?

Ingat,cinta tidak bisa dipaksakan.


SIMAK JUGA



Semejak saat itu, kita menjadi asing bagaikan dua insan yang tidak saling mengenal.

Ternyata, dia mencariku selama ini. Dia bilang ke teman-temannya "Kangen kak Intan"

Ah sudahlah.

Masih banyak kenangan yang tersimpan indah di dalam hatiku.


Kamu..

Kamu sederhana..

Kesederhanaan mu membuatmu begitu menarik.

Kamu apa adanya.

Kamu pintar, kamu orang yang sangat rendah hati.

Kamu begitu sempurna di mataku.


Kesederhanaanmu, membuatku sulit melupakan mu.

Saat perpisahan kita 15 Juni 2022 aku harap,kau tak melupakan mu.

Aku sangat merindukanmu.

Sangat rindu.

Sangat mengharapkanmu.

Jaga diri baik-baik ya.

Sehat terus.

Semoga cita-cita mu tercapai 


Ku tutup semua kisah ini.

2021-2022.


Terimakasih.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar