TAKUT, TUHAN DAN NURANI



Oleh: Maria Alfaya*



TAKUT



Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, orang bodoh menghina hikmat dan didikan”


Takut, kita akan tahu ketika berada dalam situasi yang tidak pasti dan berada dalam satu pilihan yang rumit. Sungguh kata yang simpel namun memiliki dampak yang besar. Takut selalu membawa kita kedalam tindakan yang bodoh dan konyol. Seperti yang terkandung dalam kutipan alkitab Amsal 1:7 berbunyi “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, Orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


Saya menganalogikan takut sebagai kaca, karena ketika sudah pecah maka sulit untuk diperbaiki bahkan tidak bisa diperbaiki lagi. Begitupun takut, ketika sudah tumbuh dalam diri, ketakutan akan susah untuk disembuhkan, bahkan tidak bisa disembuhkan lagi. Takut adalah awal dari kehancuran, takut selalu membuat kita enggan melakukan sesuatu, takut selalu membawa kita ke dalam kebimbangan, yang mengakibatkan kita tidak berkembang dan selalu memikirkan sesuatu yang belum pasti terjadi. 

 


TUHAN DAN NURANI



Tuhan dan hati nurani, tak kelihatan namun bisa dirasakan kehadiran-Nya dalam diri kita. pernahkah kalian merasa bersalah ketika sedang melakukan kesalahan atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaan kalian? Sesederhana itu kita bisa merasakan kasih Tuhan dalam diri kita lewat hati nurani kita.





 

Tuhan selalu menujukkan kepada kita mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan jahat lewat suara hati kita. Buktinya ketika melakukan sesuatu yang salah, hati kecil kita selalu memberontak agar kita sadar bahwa itu merupakan perbuatan yang salah. Apakah kita sadar akan hal itu? Tapi sayangnya masih banyak dari kita yang gelap hatinya. Karena keegoan kita dan demi memenuhi keinginan daging kita, kita sering mengabaikan larangan Tuhan lewat nurani kita. Dan dengan sengajanya melakukan kesalahan yang sama secara berulang tanpa rasa bersalah.

 

Dan apakah kita tahu dampaknya? Ya pasti kita semua tahu, dampaknya hati nurani kita menjadi tumpul bahkan sudah tidak berfungsi lagi. Dan yang terjadi adalah banyak sekali manusia yang tumpul hatinya melakukan tindakan kejam terhadap sesama dengan tidak manusiawi.

 

Saya menuliskan ini bukan semata karena sedang membuat skenario, tetapi itulah fakta yang Nampak di dunia ini.

 



*Maria Alvaya adalah siswi SMA Katolik Giovanni Kupang kelas XII IPS 5


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar