A LOSS THAT MATURED ME




Oleh: Irazthya A.Manu


Terimakasih untuk yang telah sudi hadir, menaruh harapan lalu meninggalkan rasa kecewa.


Aku tidak pernah lupa  untuk tersenyum saat melihat dan mengingatmu. Meski hanya diberi durasi sesingkat mungkin untuk melihatmu.


Tidak dapat menciptakan durasi yang begitu panjang untuk mengenangnya. Bukan bermaksud untuk  mengusik, hanya saja merindukan kekonyolan yang pernah singgah  sekejap mata.


Bukan bermaksud merindukan kekasih orang lain, hanya saja mengenang makhluk yang sudah berjasa dalam hidup ku.


’’Abai'’ yang pernah kau sadarkan untuk mendewasakanku, ’’pergi’’ yang engkau bungkus  untuk mematangkan sifat/sikap kekanak-kanakanku.


Aku tidak mendendam, dan tidak juga membenci, dan tidak juga menghakimi. Aku hanya  ingin merangkaikan kata-kata  menjadikan kalimat yang kemudian melahirkan paragraf yang membaur  tentang seseorang  yang ketika dekat  hanya mampu kutatap dan ketika dia jauh aku hanya bisa mengaguminya.


Sesungguhnya  aku masih belum mengerti  dengan proses yang sedang  Tuhan sajikan  untuk hidupku,‘’Skenario’’ ini merubah banyak  pertanyaan, dan dihiasi oleh  banyak ajaran.


Kini, di tengah-tengah proses  yang sedang kunikmati, dan melahirkan keyakinan baru, memilih untuk membiarkan rasa ini tersimpan rapi  pada tempatnya  hingga kelak Tuhan hadirkan  seseorang yang memang  pantas menerimanya.


Melihatmu  membuat aku mengerti, bahwa kita adalah sepasang doa  yang belum Tuhan aminkan. Bukankah ada Tuhan yang lebih tahu sepanjang apa lelah yang bisa kupikul? Hanya perlu tetap tebarkan  semangat baru, dan tetap  santai diri untuk lebih manis lagi. Selalu berserah sebab suatu saat nanti ia pasti akan merangkul  doaku.


Seperti pertemuan kita di hari itu, entah’’ Did you find me or i found you, or destiny is deliberately to bring  us together  to wash each others wounds then  become the reason why happines is created".


Tidak ada yang kebetulan di bumi ini, tiap perkenalan, pertemuan pasti sudah diatur sedemikian rupa .Tuhan tidak pernah membuat takdir tanpa tujuan, walaupun pernah terluka tapi aku  harus tetap mencoba. Walaupun aku  merasa telah menghabiskan  setengah waktuku untuk mewujudkan  harapan tentang  bahagia yang menurut pandangan orang sangat sederhana tapi bagiku  sungguh merupakan ujian dari sang pencipta. 


Dan mungkin untuk saat ini, hidup sendiri lebih baik dari pada berjalan pada hubungan yang salah".




SIMAK JUGA: 






Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar