CATATAN HATI ANAK TUNGGAL

 




Oleh: Irazthya A. Manu


Mungkin sebagian orang berpikir dan mengatakan kalau hidup sebagai anak tunggal itu enak. Anak tunggal itu  meminta apa saja pasti dipenuhi, selalu ikut kemauannya, gak ada susahnya. Dan, aku salah satu yang termasuk dalam golongan anak yang tak berpunya kaka atau adik, alias anak tunggal.



Tapi hidup sebagai anak tunggal dalam posisi sebagai saya ini nyatanya tidak seperti  yang  orang pikirkan  ataupun  katakan. Tidak semuanya enak. Tidak semua kemauan dan  permintaan dipenuhi. Ada kebahagiaan dan kesedihan.



Dan salah satu kata yang menyeramkan, sering orang katakan, ‘’ASK SISTER’’. Dan ada juga kata yang tren terkenal bagi anak tunggal yakni 'anak minta adik' dan itu sering terjadi padaku. Entah mengapa  setiap orang mengetahui kalau anak tunggal  pasti bilang seperti itu. Saya sudah biasa  mendengar dan tersenyum  saat mendengar kata-kata itu. Masih banyak hal  yang kualami sebagai anak tunggal.



Di masa SMA ini, Aku ingin mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah, tapi selalu dibatasi oleh kedua orang tuaku. Bahkan, saat aku mengatakan bercita-cita menjadi Polwan (polisi wanita) pun tidak diperbolehkan. Ah, berat bukan?



‘’IT’S OKY  I UNDERSTAND WITH SITUATIONS LIKE THIS’’. Larangan dari orang tua ku ,terus membuatku tidak bisa apa-apa dengan ikhlas aku mengikuti apa yang  ke dua orang tuaku  inginkan. Ada hal lain juga yang selalu di batasi,  saat aku jalan bersama sahabat-sahabat ku. Ya, kalau soal itu tidak masalah.



Selanjutnya, adalah sering kali merasa kesepian. Kesepian sering datang menghampiri  tapi setidaknya  kesepian itu ada penawaranya. Meski pun tidak mempunyai adik, tapi  yang  aku anggap adikku sudah banyak. Iya, memang tidak adik kandung ku tapi adik dari  tanta, bibi, dan keponakanku.



Begitulah sebagian ceritaku sebagai anak tunggal, adakalah menjadi anak tunggal itu enak dan ada juga tidak enaknya. Tapi aku masih beruntung  hidup bersama kedua orang tuaku yang sangat sabar merawat, dan menyayangiku.



Pada tanggal 08 november 2022, telah genaplah usia ku yang ke-16 tahun, aku bersyukur masih diberi kesempataan hidup di dunia ini. Memiliki orang tua yang sayang pada ku. 



Pada malam hari sekitar  jam 12.00 pm, terdengar suara ketukan pintu. Sejenak aku terdiam dan melepaskan segala aktifitasku. Di dalam hati aku berkata, siapa gerangan malam-malam begini mengetuk pintu kamar. Jangan-jangan, ah sudahlah itu pasti mama. Sempat mau menanyakan siapa, tiba-tiba:

"selamat malam sayang"

"malam juga mama" sahutku.

"Tahu gak sekarang jam berapa?"

"jam 12.00, emang kenapa?"

"Selamat ulang tahun sayang"

" Semoga di usia yang baru ini kamu semakin menjadi lebih baik, semakin dewasa dan tetap jadi yang terbaik buat bapak dan mama, karena kamu anak kami satu-satunya yang terkasih, Tuhan memberkatimu selalu sayang"



Dari cerita ini saya dapat mengambil pesan bermakna. Bahwa hidup itu memang memerlukan segalanya. Di satu sisi saya punya banyak keinginan dan kebutuhan dalam hidup. Tetapi saya sadar keinginan itu dan kebutuhan itu pada suatu waktu akan terbatas. Dan, hanya satu yang tak pernah berhenti mengalir yakni cinta dan kasih sayang dari kedua orang tua. Itulah kebutuhan sejati. 



Entah saat jauh, saat bekerja dan sesibuk apa pun pasti mereka akan selalu merindukan dan memperhatikan keadaan anaknya. Mungkin tak semua orang tua bisa begitu. Hanya orang tua yang bijaksana yang pasti tahu apa yang terbaik untuk buah hatinya.  



Dan aku sadar, aku memang anak tunggal. Tetapi, caraku berpikir dan bertindak dan cara orang tua memberikanku perhatian semakin menguatkanku untuk terus berjuang. Tak peduli apa kata orang. Karena yang berjuang untuk hidupku adalah aku sendiri, orang tua, dan segenap orang yang tulus mengasihiku, dan di atas semuanya itu adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.  Bapa, Putera dan Roh Kudus.


Catatan penaku:

 ‘’SUKSES ATAU TIDAK SESEORANG, BUKAN DI TENTUKAN BERDASARKAN KARENA DIA ANAK PERTAMA, KEDUA,TUNGGAL, dst. TAPI KARENA ‘’ ABILITY, ATTITUDE & CONSIDTENSY‘’

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar