Oleh: Michael Lie
Hidup bukanlah sebuah
permainan. Hai, perkenalkan namaku Michael Lie dari kelas 10 I SMAK Giovanni
Kupang.
Banyak orang salah
paham tentang hidup. Kesalahapahaman tentang hidup muncul karena kurangnya motivasi
dalam diri untuk memahami; siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan bagaimana ia dapat menjalani kehidupan
dengan segala persoalannya.
Banyak orang yang
melakukan suatu tindakan yang tidak menghargai kehidupan. Tidak sedikit orang
memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis semisal
bunuh diri karena stress, depresi, dan lain sebagainya.
Ada pula yang membunuh
dirinya sendiri karena putus cinta. Ini terdengar sedikit aneh. Kalau soal
cinta mengapa seluruhnya harus kau tanggung penuh hanya dengan perasaan semata.
Di manakah hati dan logikamu, ketika menghadapi persoalan dalam cinta, Sudah
cacatkah? Apakah kamu satu-satunya orang yang patah hati karenanya? Masih
banyak orang yang patah hati karena cinta sampai hancur remuk seluruh
perasaannya.
Tetapi kemudian dia sadar, dan bangkit dengan seluruh hati dan akal sehatnya dan mengatakan bahwa cinta bukan semata harus perjuangkan dia. Tetapi juga untuk dirinya sendiri yang lebih terhormat.
Padahal masih ada yang
lebih pantas Tuhan sediakan untukmu, sedang menunggu diam-diam dan
merindukanmu. Dan di dalam doa mereka berharap kau senantiasa bahagia dengan
pilihan yang tepat atas kehendak Tuhan, bukan atas keinginanmu yang keliru.
Kalian tidak perlu
sampai bunuh diri karena putus cinta. Apakah kalian hidup hanya karena cinta
dari pasangan kalian? Kalau kamu hidup hanya untuk pacar, maka sia-sia saja
orang tua menyekolahkanmu.
Ingat, putus cinta itu
hal yang tepat dan lebih baik lagi supaya kau lebih banyak untuk belajar
membenahi diri. Kau sadar kini dia bukan jodohmu.
Apakah dengan bunuh
diri maka permasalahanmu di dunia akan selesai?
Apakah dengan bunuh
diri akan membuatmu tenang di akhirat?
Tentu
saja tidak.
Tentu banyak alasan mengapa sebagian orang melakukan hal tersebut. Dan salah satu hal yang bisa dijadikan alasan adalah karena tidak sanggup menghadapi berbagai permasalahan berat di dunia ini.
Semestinya, tidak perlu
sampai tega melakukan hal seperti itu. Bunuh diri tidak akan dapat
menyelesaikan permasalahan. Hidupmu memang selesai, tetapi permasalahan tetap
ada. Dan, bunuh diri malah menambah beban dosamu. Karena yang berhak
mengambilmu dari hidup ini adalah Tuhan. Kamu atau pun orang lain tidak berhak
untuk merampas kepunyaan Tuhan.
Hidup itu adalah
anugerah yang tak dapat diperjualbelikan apalagi mengakhirinya. Satu hal yang
perlu diingat bahwa mau sebanyak apapun
persoalan yang kamu hadapi, di luar sana masih banyak orang menghadapi persoalan-persoalan
rumit di dalam hidupnya. Namun mereka memilih untuk bertahan dan berjuang untuk
mengatasinya.
Sebagai orang beriman
semestinya kita serahkan semua kepada Tuhan. Tuhan selalu menemani kita dalam
kehidupan sehari-hari. Tuhan pasti akan membantu dalam menangani berbagai
persoalan hidup ini.
Jika kalian percaya
pada Tuhan, maka Tuhan pasti akan memberikan jalan terbaik untuk kalian. “Sebab
bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37). Bersuka citalah dalam
pengharapan, sabarlah dengan kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma
12:12).
Banyaklah
rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana (Amsal
19:21). Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tapi kehilangan
nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Matius
16:26) Cinta bisa dicari lagi, sedangkan hidup? Hidup itu hanyalah satu kali
saja. Hargai Itu!
Pesan Moral
“Hargailah
hidupmu dengan sebaik-baiknya. Hidup bukanlah sebuah permainan sampai- sampai
kalian bunuh diri karena ingin lari dari masalah kalian”.
BIODATA
PENULIS
Nama : Michael Lie
Nama panggilan :
Michael
Hobby : Mencari
Inspirasi
Kelas : X I
Good motivation, hidup itu adalah anugerah, jaoanin dengan sukacita dan selalu percaya dan yakin sehabis hujan masih ada pelangi, good job my boy
BalasHapus