MANUSIA INTROVERT

 



Oleh: Jordan Hartanta Sembiring Meliala


Pada dasarnya manusia diciptakan Allah dengan segala akal budi, hati nurani, dan kehendak bebasnya dan diberikan tanggungjawab untuk memenuhi bumi dengan segala keturunannya, memelihara kehidupan lainnya yang diciptakan Allah; baik yang ada di langit, laut, maupun udara. Ia diberikan wewenang untuk menguasai (menaklukkan) itu semua.


Manusia memiliki cara berpikir dan bertindak sendiri dalam menentukan jalan atau pilihan yang mereka akan lalui. Pada saat manusia dilahirkan, ia akan dipersiapkan untuk menghadapi dunia indahnya. Dunia yang dipenuhi dengan kegembiraan, duka, kecemasan, dan harapan akan dialaminya. 


Namun seiring berjalannya waktu, Manusia akan semakin besar dan semakin memahami untuk menjalankan hal-hal yang wajib dilalui di dalam kehidupan. 


Pada saat memasuki masa remaja, manusia akan dihadapkan pada dunia yang lebih berat dari sebelumnya.

Pada masa itu, manusia remaja akan memiliki dunia sendiri. Dunia yang terbentuk karena pola pikir yang berubah seiring berjalannya waktu. 

Semakin besar, pandangan manusia terhadap dunia semakin luas dan semakin besar pula dampak positif dan negative yang diterima. 


Di masa itu, banyak manusia yang akan tertekan karena susahnya bertahan hidup di dunia tanpa adanya persiapan. Ada manusia yang mampu bertahan di dalam ganasnya badai godaan dan tantangan dunia yang semakin rumit, dan ada pula manusia yang gagal dan memutuskan untuk menutup dirinya terhadap dunia. Sehingga, manusia tersebut memilih jalan sendiri, menepi dari keramaian dan berbagai persoalan dunia. 


Jadilah ia seorang introvert yang memiliki dunianya sendiri; pandangan, perasaan, seluruh isi hati dan segenap akal budi serta gaya hidup dan masih banyak hal lainya yang dilakukannya dan tersembunyi bagi dunia.


Jika seseorang sudah memiliki dunianya sendiri, akan susah untuk mengeluarkan mereka dari ruangan sempit. Mereka akan cenderung lebih suka menyendiri di zona nyaman. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengajak mereka sejenak keluar dari zona kecilnya. 


Apalagi untuk orang itu bisa beradaptasi di lingkungan baru yang berbeda dari zona kecilnya. Dibutuhkan keterbukaan terhadap lingkungan baru dan siap Kembali mengahadapi dunia. 


Dengan bantuan Tuhan dan keluarga ataupun teman, manusia tersebut bisa kembali ke jalan yang sudah ia tinggal. Manusia yang memiliki dunia sendiri juga memiliki cara untuk bisa menyenangkan diri mereka sendiri tanpa menggangu orang lain. Manusia yang penyendiri membutuhkan support dari orang-orang terdekat.


SIMAK JUGA: 


Mungkin aneh, tapi dengan begitu manusia tersebut mampu kembali menjadi manusia yang mampu berinteraksi dengan yang lainnya agar mampu dan dapat bertahan di dunia yang sebenarnya.

 

*Jordan Hartanta Sembiring Meliala adalah siswa kelas X G SMA Katolik Giovanni Kupang

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar