SEPI



Oleh: Arista Gratia Reza*




Menyusuri hari yang tak lagi sama

Sungguh berbeda saat kita masih bersama

Dalam rangkaian angan dan cita-cita

Dengan getaran hati dan gejolak yang

membara

Mencari arti dari apa itu cinta

Sungguh bersamamu sangatlah bahagia

 


Apalah artinya sekarang?

Disaat dulu aku tak menyukai hujan

Kini hujanlah penyamar tetesan air mata

Dulu jiwa ini takut akan kegelapan

Tapi sekarang kegelapan itu membawa

ketenangan

 

Kini diri ini terpenjara dalam sepi

Tanpa hadir dan bayangmu pengisi hati

Taukah engkau bahwa aku t'lah mati?

Ahh... bukan raga tapi cinta

Cinta yang kau bawa serta ke nirwana

 


Ingin aku marah pada semesta

Yang tak pernah adil pada takdirku

Ingin aku marah pada tuhan

Tapi apalah dayaku?

Dialah pemilik sang kehidupan

 

 

Sepi mengisi kekosongan hati

Bunga cinta perlahan luruh dan binasa

Berteman dengan dingin dan gelapnya

malam

Mengadu dalam sepi tanpa terdengar

sahutan

Hanya terdengar  detak jantung yang

berpacu

 

Hadir dan tenangkan hatiku

Walau melalui hembusan angin yang

membelai wajahku

Aku akan tau bahwa itu engkau kasihku

Obati rinduku untuk memelukmu

Hadirlah dalam mimpi malamku

Walau hanya menyapa dan memanggil

namaku sekali saja

Supaya ku tau kau t'lah bahagia




*Arista Gratia Reza adalah siswa SMA Katolik

 Giovanni Kupang kelas XI MIPA 3


Share:

2 komentar: