TERSESAT DI JALAN TERANG

                  





                                Oleh: Yulius Alexasander Gil Alonso      

                                               
Mungkin judul tulisan ini sedikit kontradiktif dan menganggu logika berpikir anda.  Baiklah, saya akan menceritakan bagaimana maksud sebenarnya. Mendengar  atau membaca kata ‘Tersesat’ yang muncul di dalam pikiran kita berarti suatu  keadaan tidak tentu arah (salah  jalan).
 


Saya pernah mengalami hal demikian. Berjalan dalam sebuah koridor kehidupan yang kelam tanpa tahu arah dan tujuannya ke mana. Yang pasti, bahwa dalam situasi itu saya belum menemukan jalan keluar yang  membuat saya semakin  bingung dan sulit mencari arah yang tepat dan benar. Ya, sekali lagi karena tidak  ada suatu kepastian dan tujuan yang jelas.
 


Saya pernah jatuh dalam sebuah pergaulan buruk yang merusak diri saya. Pergaulan yang tanpa saya tahu bahwa di dalam lingkaran itu ternyata banyak hal buruk yang membuatku terbawa susananya; bebas, dan bersenang-senang tanpa ada yang melarang dan membatasi.


 
Sulit memang untuk mengetahui siapa atau apa yang merasuki diri ini sehingga terjebak di dalamnya. Sejenak saya mencoba menenangkan diri dan bertanya  pada Tuhan. Apa yang Engkau kehendaki supaya saya perbuat bagimu Tuhan? Tunjukanlah biar semuanya jelas dan terbuka bagiku suatu jalan terang seperti yang Engkau kehendaki.
 


Hingga pada suatu ketika Tuhan menjawab pertanyaan tersebut. Dan perlahan, hari-hari indah itu saya rasakan saat memulai hidup baru di sebuah asrama susteran. Suasana hidup di sana ternyata bertolak belakang dengan kepribadian saya yang cenderung bebas.


 
Di asrama saya dibentuk menjadi sosok yang terang, di mana saya mendapatkan kembali arah yang berfokus ke masa depan. Cinta kasih mulai saya rasakan saat berada di asrama. Orang-orang yang berasal dari berbagai daerah datang untuk membagikan cinta kasih. Sehingga saya sadar bahwa asrama merupakan rumah kedua untuk saling menukar cinta kasih. Sang Terang (Kerajaan Allah)  telah hadir di sana dan dalam diri saya.
 


Perubahan yang terlihat sederhana ini bukan atas keinginan saya, melainkan Dia, yang pada saat itu saya bertanya tentang apa kehendak-Nya. Ia mampu  menghadirkan situasi hidup indah yang kusebut sebagai Kerajaan Allah itu.
 


Kasih sayang yang saya dapat perlahan membuat saya menjadi terarah dan  lebih dekat dengan Tuhan. Saya sadar bahwa tidak semua tempat yang bertolak  belakang dengan kepribadian itu buruk, tetapi juga dapat membuat seseorang kembali menemukan arahnya yang telah hilang. Begitu juga dengan cinta kasih yang selalu muncul yang dapat mewujudkan Kerajaan Allah.
 


Aku telah tersesat di jalan terang ini. Ia membawaku ke sini dan mempertemukanku  dengan situasi baru yang lebih hidup dan bermakna. Inilah jalanNya, aku tersesat di jalanNya. Jalan yang benar yang telah menuntunku ke arah yang pasti dengan sebuah tujuan yang  jelas. Terima kasih Terangku, teruslah menyinari hidupku sampai akhir nanti. Jadilah abadi di dalam jiwaku.
 


BIODATA PENULIS
Halo, salam sehat bagi kita semua. Perkenalkan nama saya Yulius A. G. Alonso, biasa di sapa Gill.  Saya lahir di malang, 15 Mei 2007, dan kini saya berusia 15 tahun. Saya tinggal di Asrama YosefFu Merdeka. Hobi saya adalah bermain gitar dan taekwondo. Saya bercita-cita menjadi Brimob. Kini saya bersekolah di SMA Katolik Giovanni Kupang kelas 10 I. 

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar