Oleh: Jesslyn Claudia Naramesakh
"Do your best and let God do the rest"
"lakukan yang terbaik dan biarkan Tuhan lakukan bagian-Nya"
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir". (Pengkhotbah 3:11)
Sebagai
orang beriman Kristen, sudah sepatutnya kita sadar dan memahami
bahwa “doa” sudah menjadi bagian dalam hidup. Biasanya seorang Kristen yang
baik dan taat senantiasa berdoa sebelum memulai sesuatu; baik pekerjaan,
perlombaan, atau perjalanan ke suatu tempat.
Namun, seringkali kita
mengabaikan Tuhan di dalam setiap pekerjaan dan rencana kita. Kita hanya
mengikuti ego diri, dan menganggap semua hal yang kita capai adalah semata
karena usaha dan perjuangan kita, padahal sangat nyata bahwa campur tangan
Tuhan menyertai kita. Hanya saja kita lupa atau memang kita tidak mau tahu.
Ada orang berdoa
seakan-akan memaksa dan mengatur Tuhan agar melakukan sesuai keinginannya. Ia
lupa bahwa Tuhan itu Maha Kuasa sehingga sepantas itu memaksakan Tuhan.
Lalu pada suatu waktu ia
gagal dan jatuh berkali-kali dalam hidup, ia malah mempersalahkan Tuhan dan
mengatakan bahwa Tuhan tidak adil. Ini hal yang terkesan aneh dan lucu memang.
Yesus menjelang sengsara dan wafat-Nya di
Kayu Salib, ia berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini
dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
terjadi. (Lukas 22:42)
Dapat kita renungkan
dari cara Yesus berdoa dan mengucapkan doa-Nya. Ia berdoa dengan rendah hati,
tulus, dan menyerahkan sepenuhnya pada kehendak Bapa di Surga. Ia tidak memaksa
apalagi mengatur, sebab Ia sadar bahwa diri-Nya diutus untuk melaksanakan
kehendak Bapa-Nya.
Yesus adalah pribadi
yang teguh dan taat, bahkan taat sampai mati di Kayu Salib. Besar cinta
kasih-Nya, semata karena kita. Karena belas kasih-Nya yang total dan
ketaatan-Nya pada kehendak Bapa.
Ia adalah panutan bagi
kita bagaimana seharusnya berdoa. Ya, kita tidak bisa selalu memaksakan
kehendak Tuhan. Tapi kita harus belajar untuk mencari
kehendak Tuhan dalam hidup kita dan belajar berserah pada-Nya.
Terkadang
kita harus belajar untuk "let it flow" seperti air di dalam sungai,
ikuti saja arus yang mau membawa kita ke mana, sama seperti hidup, kemana pun
Tuhan mau bawa kita ke dalam suatu proses kehidupan.
Tuhan
tidak mau kita hanya berdoa dan menunggu tapi Tuhan mau kita berusaha. Kita tidak bisa hanya berdoa dan mengandalkan
Tuhan dan berharap mendapat nilai yang baik tapi kita malas belajar, artinya perbuatan
kita tidak selaras dengan iman kita.
Biarlah segala sesuatu
Indah pada waktunya sesuai kehendak Tuhan. Yang terpenting kita juga mau
berusaha, berjuang dengan segenap hati untuk Tuhan bukan untuk kita, agar apa
yang kita doa dan harapkan dapat tercapai.
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". (Kolose 3:23)
“Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
terjadi”
-Yesus Kristus
*Jesslyn
Claudia Naramesakh adalah siswi kelas X I SMA Katolik Giovanni Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar