MARILAH, KITA KEMBALI KE “JALAN ITU”


Oleh: Viktor B. Kui

Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang”. (Matius 13:48)

 

Dalam perumpamaan tentang pukat, Tuhan Yesus mengingatkan kita akan kesudahan zaman. Pukat adalah alat yang digunakan oleh para nelayan untuk menangkap ikan. Ikan hasil tangkapan itu kemudian dipilah dan dipilih, ikan yang baik dipisahkannya dari ikan yang tidak baik. Kemudian ikan-ikan yang baik itu dijual.

 

Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan itulah, yang pada hari ini tersaji di meja makan kita. Kita mesti bersyukur atas jasa mereka, kita perlu berdoa untuk mereka, karena tanpa mereka tidak mungkin bagi kita mendapatkan ikan seenak itu.


Berat memang perjuangan mereka untuk mendapatkan ikan terbaik. Kalau tidak yakin, kita sekalian bisa mengarungi lautan dan mencoba untuk menangkap ikan kesukaan kita; ikan hiu, tembang, atau salmon, misalnya. Untuk membuktikan bahwa menjadi seorang nelayan tidaklah mudah. Tetapi itu mungkin sebatas angan-angan saja, kalau pun mau, silakan! Lautan luas terbuka untuk kita semua.

 

Para nelayan kita adalah pahlawan, mereka menerjang badai dan ganasnya gelombang yang siap memporak-porandakan perahu mereka. Mereka pergi, belum tentu kembali. Atau pun kembali belum tentu hasil tangkapannya banyak. Sehingga tangkapan tadi dijual dengan harga yang sedikit mahal. Jadi jangan protes mengapa ikannya semahal itu.

 

Bukan soal berapa nilai uang anda, tapi menghargai perjuangan mereka jauh lebih baik dari sekadar uang. Sedikit yang anda miliki, namun banyak yang anda berikan, nampaknya mustahil, tapi itulah ketulusan yang tak ada apa-apanya dengan nilai mata uang anda.

Anda yang tulus dan murah hati adalah pribadi yang jauh lebih mahal dari pada emas dan uang.


Hal Kerajaan Sorga yang dianalogikan Yesus melalui perumpamaan tentang pukat menjelaskan bahwa ikan yang ditangkap terdapat ikan yang baik dan ikan yang tidak baik. Arti ikan baik disini diibaratkan seorang yang memiliki sifat baik dan percaya akan Tuhan dan takut padaNya. Sedangkan ikan yang  tidak baik yaitu arti bagi seorang yang memiliki sifat buruk dan tidak takut akan Tuhan, sehingga sekalipun banyak dosanya, ia tidak menyadarinya dan bertobat.


Pada hari kesudahan zaman Tuhan akan datang dan memisahkan orang baik dan benar, di mana orang jahat akan dicampaka-Nya ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Tetapi bagi orang-orang baik akan ditempatkanNya ke dalam Kerajaan Sorga.


Sebagai manusia, makhluk mulia ciptaan Tuhan, mestinya kita sadar akan segala perbuatan buruk yang  selama ini dilakukan. Seperti ikan yang  tidak baik, mestinya keburukan kita selama ini perlu dibuang dari dalam hati, perasaan, seluruh kehendak dan akal budi kita, dan mengisinya dengan kebaikan-kebaikan yang Tuhan ajarkan kepada kita.


Tuhan masih memberikan kita pengampunan, maka marilah kita sadar dan bertobat kembali ke jalan yang benar. Karena jalan yang benar  adalah jalan menuju keselamatan kekal.


Mari, lahirlah secara baru, dengan mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang lebih baik.  Sebab Kerajaan Allah bukan hanya soal tempat melainkan soal situasi hidup manusia baik kini maupun kelak di mana Allah sungguh merajai manusia.


Berjuanglah untuk menjadi orang baik, sehingga bisa menjadi  bagian dari warga Kerajaan Allah, sekalipun besar dan hitamnya dosa ini, Allah masih sudi untuk mengampuni. Sebab Ia Bapa Yang Maha Baik, Besar Kasih Setia-Nya hingga selama-lamanya. Sekian dan terima kasih.

Syalom dan Salve, Salam Literasi, Salam Pancasila!


*Viktor B. Kui atau akrab disapa Vigo adalah siswa kelas X I SMA Katolik Giovanni Kupang


Share:

4 komentar:

  1. Luar biasa mama pu anak 😍

    BalasHapus
  2. Sangat Kreatif Dan Inisiatif 🥳🥳🥳 Terus berkarya dan Sukses slalu, Semangat dan Sukses slalu 💪💪😇😇😇

    BalasHapus
  3. Sangat Kreatif Dan Inspiratif 🥳🥳🥳 Terus berkarya dan Sukses slalu, Semangat Vigo💪💪😇😇😇

    BalasHapus
  4. Sebuah renugan yg sgat mnyntuh dan mlkat pda pribadi manusia,,smgat dan ttp brpegang pada ajaran Agama. Usiamu MSI sgat mudah tp mampu mmbut renungan yg sunggu mnyntuh hati. Mantap Vigo👍

    BalasHapus