TOTALITAS CINTA; AKU DAN MASA DEPANKU”





Wahre Liebe Gleicht Dem Ring Der Hat Kein Ende . Cinta sejati itu seperti cincin tak berujung,  tidak ada habisnya. Demikian adagium indah dalam bahasa Jerman tentang cinta oleh RD. Fransiskus Amandus Ninu, (Romo Amanche) membuka ret-ret di hari kedua gelombang ketiga, (Jumat, 3/11/23).


“Masa depan tanpa cinta yang secara menyeluruh; usaha, komitmen, dan pengorbanan adalah sebuah kesian-siaan. Yesus dalam dalam injil Markus . 12, tentang “Hukum Yang Terutama”, memaknai kasih kepada Allah, diri sendiri, dan orang lain sebagai yang terutama dari daripada cinta itu. Maka untuk membuktikan kesungguhan dalam cinta seseorang harus berusaha, berkomitmen dan rela berkorban untuk mencapai sebuah kebahagiaan", terang Romo Amanche.


Dalam kesempatan ret-ret di hari kedua ini, peserta ret-ret dengan antusias mendalami makna cinta itu dengan berbagai pertanyaan tentang apa itu cinta, siapa itu sahabat, dan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesama.


Sebanyak 98 peserta dibagi dalam kelompok-kelompok dan mendiskusikan materi yang disampaikan. Lalu mempresentasikanya dan kemudian dalam keheningan diri, tiap-tiap individu dalam kelompok merefleksikan hidupnya tentang diri dan masa depannya.


Ret- ret pada haikatnya adalah keheningan atau biasa diisitilahkan dengan “Silentium" . Maka para peserta ret-ret perlu menjaga keheningan diri untuk mencapai kedalaman imanya dan menemukan dirinya dan terus membangun hubungan dengan Tuhan sebagai “kasih” yang terindah yang bersemayam di dasar hati yang hening dan iman yang teguh, (Yofan Folo)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar